Beberapa bulan yang lalu, Menteri Pendidikan kita melansirkan bahwa beliau akan merombak kurikulum sekolah mulai tahun ajaran depan, 2013/2014. Perubahan ini meliputi SD, SMP, SMA/SMK, sampai universitas. Rencananya Pak Menteri, kurikulum ini akan diterapkan mulai tahun ajaran 2013/2014 untuk kelas I, IV, VII, dan X. Menarik kalau kita bahas apa yang terjadi di sistem pendidikan Indonesia, yang kata Pak Menteri sendiri berbeda sama sistem pendidikan di negara-negara luar.
Di negara lain, SMA sudah tidak memakai penjurusan IPA dan IPS, tetapi pilih sendiri mata pelajaran yang kita suka dengan ketentuan dari sekolah. Memang , penjurusan IPA dan IPS seperti itu kurang efektif. Tidak semua siswa IPA suka tiga mapel sekaligus: Fisika, Biologi, Kimia. Dan tidak semua siswa IPS juga suka Sejarah dan Ekonomi sekaligus. Saya menilai ini kebijakan yang bagus
Saya download materi ujicoba kurikulum 2013 ini dari website yang disediakan Pak Menteri. Ini udah cukup lengkap sebagai garis besar. Ada grafik tentang jumlah jam pelajaran anak usia 7-14 tahun di beberapa negara dunia, dan Indonesia butuh peningkatan 15% jam belajar agar setara dengan rata-rata dunia. Ya, kita masih dibawah rata-rata.
Menurut Kementrian, kurikulum 2006 yang sekarang berlaku masih banyak kekurangannya. Terlalu padat karena kebanyakan mapel, belum sepenuhnya berbasis dengan tujuan pendidikan kita. Kurikulum ini juga tidak mengutamakan kualitas sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Mereka juga berpendapat kalau kurikulum ini terlalu rigid, kaku. Dan detail di kurikulum 2006 ini nggak terlalu jelas, jadi ada banyak tindakan multitafsir; para guru menerapkan kurikulum ini sesuai pandangan mereka masing-masing yang notabene beda satu sama lain.
Menutupi kekurangan itu, dibuatlah kurikulum 2013 dengan kelebihan yang diharapkan bisa menambal kekurangan kurikulum 2006. Mendetailkan tujuan dan mengurangi mata pelajaran. Potong mata pelajaran? Ya, akan ada banyak mapel yang akan dipotong.
Di SD, TIK dan Bahasa Inggris bakal dihapus. Dan sepertinya muatan lokal juga akan dihapus pula.
Di SMP, cuma TIK yang dihapus, tapi jam pelajaran ditambah 6 jam. Beberapa mata pelajaran yang tadinya cuma 2 jam per minggu bakal dipelajari 3 jam per minggu, seperti PKN, Penjas, dan beberapa pelajaran lain.
Sedangkan di tingkat SMA, rencananya penjurusan akan dihapus–seperti yang saya tulis di atas. Dari 72 jam pelajaran yang tersedia, jam pelajaran wajib hanya 40 jam. Selain itu, UN di SMA dan SMK juga diusulkan dilaksanakan pada kelas 2, biar di kelas 3 nanti para siswa fokus ke SNMPTN (untuk siswa SMA) dan fokus ke sertifikasi keahlian (untuk siswa SMK).
Dan dalam penyiapan buku, pemerintah akan menyediakan tiga jenis buku; buku siswa, buku panduan guru, dan dokumen kurikulum. Selain itu, dibahas juga soal pembelajaran di perguruan tinggi. Lebih lengkapnya silakan liat sendiri di sini. Sebenernya dulu ada di website Kementriannya sendiri, dalam bagian uji coba kurikulum. Di sana siapapun bisa download materi pdf-nya dan nulis komentar di situ. Tapi sayang sekali, Januari ini uji cobanya udah ditutup.
0 comments:
Post a Comment