Jakarta, Sudah banyak informasi yang ada mengenai
bagaimana cara menyikat gigi yang benar, bahkan cara memilih pasta gigi yang
baik. Namun seringkali walaupun menyadari perawatan mulutnya masih kurang
sehat, orang tidak ingin melakukan perubahan apapun. Hal inilah yang memicu
semakin buruknya kesehatan mulut, bahkan bisa berdampak pada penyakit lain.
Menurut penelitian sebelumnya, sekitar 7 dari 10 orang mengakui dan menyadari bahwa kesehatan mulut yang buruk dapat berdampak pada kesehatan tubuh mereka, namun tidak memiliki keinginan yang kuat untuk segera melakukan perubahan.
Survey terbaru yang dilakukan pada 5.000 orang dewasa di Inggris menemukan bahwa hampir sepertiganya tahu kesehatan mulut yang buruk bisa berdampak pada kesehatan jantung dan kanker mulut. Sementara hanya sebagian kecil responden yang menyadari bahwa kesehatan mulut yang buruk dapat dikaitkan oleh demensia dan kanker pankreas.
Hasil yang paling perlu diperhatikan adalah bahwa 22 persen dari responden tersebut menyatakan tidak akan mengubah kebiasaan mereka saat ini. Bahkan jika mereka tahu bahwa kesehatan mulut yang buruk berhubungan dengan kondisi kesehatan serius.
"Hal ini membuat kami terdorong untuk mencari tahu bagaimana caranya agar orang-orang semakin menyadari adanya hubungan antara kesehatan mulut yang buruk dengan dampaknya bagi tubuh," ungkap James Glover, peneliti dari Simplyhealth, seperti dikutip dari Female First, Selasa (30/4/2013).
"Kita semua sejak kecil diajarkan untuk menyikat gigi minimal 2 kali sehari, namun nyatanya 20 persen responden kami mengakui bahwa mereka tidak melakukan hal ini. Angka tersebut naik 25 persen pada responden dengan usia 25-34 tahun. Ini menunjukkan mereka benar-benar tidak mengaplikasikan pengetahuan mereka," lanjutnya.
Seorang dokter gigi dari Simplyhealth, Michael Thomas, menyatakan bahwa sebenarnya lebih baik mencegah daripada mengobati. Lebih baik segera lakukan perubahan sebelum kebiasaan ini berdampak buruk pada tubuh.
"Untuk memastikan kesehatan mulut yang baik, penting untuk memeriksakan gigi dan mulut ke dokter gigi secara rutin, menyikat gigi minimal 2 kali sehari, dan menggunakan mouthwash. Semua kebiasaan ini akan sangat berpengaruh pada kesehatan mulut," ungkap Thomas.
Menurut penelitian sebelumnya, sekitar 7 dari 10 orang mengakui dan menyadari bahwa kesehatan mulut yang buruk dapat berdampak pada kesehatan tubuh mereka, namun tidak memiliki keinginan yang kuat untuk segera melakukan perubahan.
Survey terbaru yang dilakukan pada 5.000 orang dewasa di Inggris menemukan bahwa hampir sepertiganya tahu kesehatan mulut yang buruk bisa berdampak pada kesehatan jantung dan kanker mulut. Sementara hanya sebagian kecil responden yang menyadari bahwa kesehatan mulut yang buruk dapat dikaitkan oleh demensia dan kanker pankreas.
Hasil yang paling perlu diperhatikan adalah bahwa 22 persen dari responden tersebut menyatakan tidak akan mengubah kebiasaan mereka saat ini. Bahkan jika mereka tahu bahwa kesehatan mulut yang buruk berhubungan dengan kondisi kesehatan serius.
"Hal ini membuat kami terdorong untuk mencari tahu bagaimana caranya agar orang-orang semakin menyadari adanya hubungan antara kesehatan mulut yang buruk dengan dampaknya bagi tubuh," ungkap James Glover, peneliti dari Simplyhealth, seperti dikutip dari Female First, Selasa (30/4/2013).
"Kita semua sejak kecil diajarkan untuk menyikat gigi minimal 2 kali sehari, namun nyatanya 20 persen responden kami mengakui bahwa mereka tidak melakukan hal ini. Angka tersebut naik 25 persen pada responden dengan usia 25-34 tahun. Ini menunjukkan mereka benar-benar tidak mengaplikasikan pengetahuan mereka," lanjutnya.
Seorang dokter gigi dari Simplyhealth, Michael Thomas, menyatakan bahwa sebenarnya lebih baik mencegah daripada mengobati. Lebih baik segera lakukan perubahan sebelum kebiasaan ini berdampak buruk pada tubuh.
"Untuk memastikan kesehatan mulut yang baik, penting untuk memeriksakan gigi dan mulut ke dokter gigi secara rutin, menyikat gigi minimal 2 kali sehari, dan menggunakan mouthwash. Semua kebiasaan ini akan sangat berpengaruh pada kesehatan mulut," ungkap Thomas.
0 comments:
Post a Comment